Jumat, 05 Februari 2010

entah lah ye,,,,

udah lama blog ne tak kuperdulikan kasian ya.....tapi tenang meskipun sesibuk apapun blogku ni tetap kaul lihat..erm..tapi g' di posting se.....
yang penting rasa sayangku terhadap blog ini tetap ada untuk selamanya...
mengingat sejarah blog ini di buat..uh..sangat luar biasa prjunagn yang tak mengenal capek,lapar,n haus,maupun mataku ni kutahan-tahankan untuk tidak tidur...tapi tidak samapai bertumpahan darah ye.....
pada intinya keterbukaan pmikiran untuk menciptakan suatu blog hanya karena nilai tik oleh pak dedi di sma tu....pada sebelumnya blog ne tak penting"menurutku heheheh" tapi bagi pencinta blog,blog itu suatu karya yang harus di bgga kan...hehehhehe
dari hal itulah mulai timbul ide untuk mengubah blog menjadi seperti ini,tentunya bnayak orang2 yang membantuku.....siape2 ye....erm...bule kite orang nomor 1.yang blognya msih tetap n makin bagus..mantap......kwan2 di nasyid,kawan2 di tambok....juga tu...
waktu pertama buat blog tu semngat luar biasa......cari ide trus untuk menambah pernak pernik ne.berbagai macam ragam lah..karena bersaing,,hahahahah
tipa malam ngacau bule istirahat untuk di ajarkan blog....
kadang-kadang samapai jam 1 malam baru pulang kerumah,mendinglah rumah tu dekat ini ayani2...mau kebadara.mendingan lagi pake motor bagus..ini pake motor butut.....
motor lagi yang jadi lasan,,,hahahahah,maaf ya motorku....
sebgai pengetahuan buakn hanay aku saja yang buat blog macam gini ne,semua letingan angkatan akau semasa sma dulu...
mantap kan,mungkin bise bah masuk muri karena cipatakn blog terbanyak setiap tahunya,sipae age sma mujahidin lah.....
singkat cerite sekarang kau udah tak sma age udah jadi mahsiswa,,,,hahahahah
ngpelah blog ne makin sedikit peminatnye,fb yang buat pasal..hilang semua yang jadi bloger tu...kacaulah ye..hahahaha
tapi kalo orang udah fanatik pasti tetap konsisten ke blog,

sekarang aku udah tak gimana lagi...dengan blog ne udah tak tiap hari untuk blog terus,,,,,
maklumlah kan agak sibuk skit,,,,mau merintis jadi pengusaha lok..kuliah jalan usaha lancar,,,,wesk..mantap ye..hahahahahahah
nanti age lah cerite ne....
kurang lebih aku minta maaf.....
"tekuni hal yang menjadikan itu bermanfaat buat andamaupun orang lain..."


[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 28 April 2009

dialog muhammad dengan iblis

beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?”.
Iblis menjawab :” Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”.

Rasulullah SAW :” Siapa lagi yang kamu benci?”.
Iblis :” Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT”.

Rasulullah :” Lalu siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang Alim dan Wara yang saya tahu, lagi penyabar”.

Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran”.



Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang miskin yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya “.

Rasulullah :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?”.
Iblis :” Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar “.

Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang kaya yang bersyukur “.

Rasulullah bertanya :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?”.
Iblis :” Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal”.
Rassulullah :”Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?”.
Iblis :”Aku merasa panas dan gemetar”.

Rasulullah :”Kenapa, wahai terlaknat?”.
Iblis :” Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat”. Rassulullah :”Jika mereka shaum ?”.
Iblis : ” Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa”.
Rasulullah :” Jika mereka menunaikan haji ?”.
Iblis :” Saya menjadi gila”.

Rasulullah :”Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.
Iblis :’ Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api”.

Rasulullah :” Jika mereka berzakat ?”.
Iblis :” Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua”.

Rasulullah :” Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?”.
Iblis :” Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?”.
Iblis :” Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam”.

Rasulullah :” Apa pendapatmu tentang Umar ?”.
Iblis :” Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya”.

Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Utsman ?”.
Iblis :” Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 11 Maret 2009

Keluarga Lumpuh

Seorang diri, sang ibu merawat dan menghidupi empat anak dan suaminya yang lumpuh selama puluhan tahun.Bayangkan kalau semua anak Anda menderita lumpuh. Tentu, Anda akan sangat bingung dengan masa depan mereka. Di Purwakarta, ada seorang ibu yang bukan hanya empat anaknya yang lumpuh. Melainkan juga, suami yang menjadi tulang punggung keluarga. Allahu Akbar.
Hal itulah yang kini dialami seorang ibu usia 70 tahun. Namanya Atikah. Di rumahnya yang sederhana, ia dan keluarga lebih banyak berbaring daripada beraktivitas layaknya keluarga besar.Mak Atikah bersyukur bisa menikah dengan seorang suami yang alhamdulillah baik dan rajin. Walau hanya sebagai pencari rumput, Mak Atikah begitu menghargai pekerjaan yang dilakoni suaminya. Bahkan, tidak jarang, ia membantu sang suami ikut mencari rumput.
Beberapa bulan setelah menikah, tepatnya di tahun 1957, Allah mengaruniai Mak Atikah dengan seorang putera. Ia dan suami begitu bahagia. Ia kasih nama sang putera tercinta dengan nama Entang.

Awalnya, Entang tumbuh normal. Biasa-biasa saja layaknya anak-anak lain. Baru terasa beda ketika anak sulung itu berusia 10 tahun.

Waktu itu, Entang sakit panas. Bagi Mak Atikah dan suami, anak sakit panas sudah menjadi hal biasa. Apalagi tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari pelayanan medis. Entang pun dibiarkan sakit panas tanpa obat.

Panas yang diderita sang anak ternyata kian hebat. Tiba-tiba, Entang merasakan kalau kakinya tidak bisa digerakkan. Setelah dicoba beberapa kali, kaki Entang memang benar-benar lumpuh.

Musibah ini ternyata tidak berhenti hanya di si sulung. Tiga adik Entang pun punya gejala sakit yang sama dengan sang kakak. Dan semuanya sakit di usia SD atau kira-kira antara 7 sampai 10 tahun. Satu per satu, anak-anak Mak Atikah menderita lumpuh.

Usut punya usut, ternyata anak-anak yang tinggal di Desa Cileunca, Kecamatan Bojong, Purwakarta itu sebagian besar terserang penyakit polio. Tapi, semuanya sudah serba terlambat. Lagi pula, apa yang bisa dilakukan Mak Atikah dengan suami yang hanya seorang pencari rumput.

Sejak itu, Mak Atikah mengurus empat anaknya sekaligus seorang diri. Dengan sarana hidup yang begitu sederhana, bahkan sangat kekurangan, keluarga ini mengarungi hidup puluhan tahun dengan kesibukan anak-anak yang lumpuh.

Ujian Allah buat Mak Atikah ternyata tidak berhenti sampai di situ. Di tahun 90-an, giliran suami Bu Atikah yang mengalami musibah. Saat mencari rumput, Pak Didin terjatuh. Orang-orang sekitar pun menggotong Pak Didin pulang. Dan sejak itu, Pak Didin tidak bisa lagi menggerakkan kaki dan tangannya. Ia cuma bisa berbaring.

Lalu, bagaimana dengan pemasukan keluarga kalau sang suami tidak lagi bisa berkerja. Bu Atikah pun tidak mau diam. Kalau selama ini ia hanya bisa mengurus anak-anak di rumah, sejak itu, ibu yang waktu itu berusia hampir enam puluh tahun pun menggantikan sang suami dengan pekerjaan yang sama. Di usianya yang begitu lanjut, Bu Atikah mengais rezeki dengan mencari rumput.

Sehari-hari, ia berangkat pagi menuju tanah-tanah kosong yang dipenuhi rumput. Ia kumpulkan rumput-rumput itu dengan sebilah arit, kemudian dibawa ke pemesan. Tidak sampai sepuluh ribu rupiah ia kumpulkan per hari dari mencari rumput. Dan itu, ia gunakan untuk mengepulkan asap dapur rumahnya. Hanya sekadar menyambung hidup.

Di bulan Mei tahun ini, sang suami yang hanya bisa berbaring dipanggil Allah untuk selamanya. Kini, tinggal Mak Atikah yang mengurus keempat anaknya yang tidak juga sembuh dari lumpuh.
Allah menguji hambaNya dengan sesuatu yang mungkin sulit untuk dicerna pikiran orang lain. Subhanallah. (www.eramuslim.com)

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 19 Februari 2009

??

pada kali ini saya kan bercerita untu kita pikirkan bersama demi terciptanya masa depan yang benar-benar dapat membawa perubahan..
coba kita sekarang berpikir.....mapa gunanya kita besekolah selama ini...sampai mendapat gelar bermacam-macam...
dari segi kesehatan.pendidikan,keahlian dll...
coba kita berpikir..
apa sebenarnya fungsi kita bersekolah...mungkin banyak yang berpikir..mungkin dengan besekolah kita dapa membaca menulis...berhitung dan lain sebagainya...mungkin ini semua sudah umum fungsi dari bersekolah..lalu bagaimana sikap dan tingkah laku dari kita bersekolah selama ini..apa kah ada perubahan sikap,mentalitas,dan lain sebagainya...
bahakan selama ini kita besekolah ingin bercita-cita ingin menjadi polisi,pegawai negri,kerja di bank,menjadi pejabat..pokoknya banyak sekali cia-cita yang ingin kita capai.iakan...
tapi mengapa selama ini tidak pernah terlintas di pemikiran kita untuk membuka lapangan pekerjaan....mengapa kita tidak mau menjdi pengusaha contohnya....
bahkan problem orang tua selama ini,,,pasti menyuruh anaknya kalo dah selesai sekolah,,kerja disini.di sana..kesana kemari iakan ...tidak pernah orang tua menyuruh anakanya membuka lapangan pekerjaan.dan yang lebih parah lagi pada saat sekarang ini kita tidak pernah mendengar orang tua menyuruh anaknya untuk menjadi petani.....iakan..
nah saat sekarang ini saya mencoba berpikir akan hal itu kalo kita lait kondisi selama ini khususnya di indonesa sangat sedih sekali...apa bila kita semua berpikir seperti uraian dia atas....meskipun ada sebagian mereka yang udah mau mencoba embuat suatu gebrakan untuk menjadipengusaha sukur deh kalo ada yang berpikiran seperti itu...
tapi bagaiman dengan ornag yang berpikiran...?heheheh
blom lagi kita liat remaja n remaji...aduh sangat lua biasa....yaudahalah kalo di ceritakan terus menerus....g akak selesai,,,,
demi masa depan sekarang yang diperlukan ialah...orang yang cerdas dan cermat dalam segala hal.....the succes man looks for the way..the failed man looks for reason

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 30 Januari 2009

Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri



Banyak ahli menilai, percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri.


Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih spesialisasi yang paling terkenal.

Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan.
Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam memprediksi kesuksesan seseorang; itulah yang kita sebut, antusiasme, hasrat, ketekunan, kerja keras, serta kebulatan tekad seumur hidup yang dimilikinya.

Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan pribadi seseorang sangat dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan kesadaran bahwa apa yang dicita-citakannya akan mudah diraih.

Di sisi lain, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara gampang. Ketika kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya.

Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah beberapa kiat guna membangun percaya diri.

Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi.

Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil "sempurna" tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja.

Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, "Saya tidak bisa," menjadi, "Saya bisa!"

Ketiga, bacalah potensi diri. Segeralah lacak, gali, dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang terdekat. Termasuk juga mengikuti psikotes dan mendatangi para ahli seperti psikiater, dokter bahkan kiai untuk melacak potensi kita. Karena bisa jadi sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali.

Keempat, berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah menerima tantangan, kendati terasa menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak mungkin.

Dengan melakukan hal ini, kita akan mendapat banyak peluang yang tak ternilai harganya. Namun jangan lupa, ketika mencoba sesuatu kita harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan.

Kalau hasilnya tak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Allah Azza wa Jalla. Kalau kita sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kelima puluh harus diawali dengan tangga pertama?

Kelima, tolaklah saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap positif pada kita. Sebagian dari orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak jarang malah melunturkan rasa percaya diri kita dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi kita.

Dengan demikian, mungkin ada baiknya jika kita sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila ada pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri kita. Keenam, ikuti saran positif. Rasa percaya diri merupakan sifat "menular". Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang positif, bersemangat, optimis, dsb, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat tersebut.

Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orang-orang yang percaya diri akan berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul dengan orang-orang yang percaya diri, Insya Allah semangatnya akan menular kepada diri kita.

Ketujuh, jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan. Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan kembangkan pancaindera. Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu secara tegas dan efektif.

Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah. Semakin kokoh ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Allah, maka itu bisa meningkatkan percaya diri.

Kita harus benar-benar menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan perhitungan dan pertimbangan Yang Mahacermat. Seperti di firmankan Allah SWT dalam Quran surat at-Tiin ayat 4, "La qad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim" (Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya). Wallahu a`lam.n deny riana/mqp

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 20 Januari 2009

merindukan mati syahid



Salah satu fenomena menonjol yang terlihat pada kebanyakan warga Gaza ialah kecintaan mereka akan mati syahid. Setiap kali seorang anggota keluarga diwawancarai mengenai nasib keluarganya, maka ia otomatis menjawab: ”Abang saya telah syahid ketika kena mortir Yahudi.” Istilah syahid untuk mengungkapkan kematian anggota keluarga tampaknya sudah menjadi kebiasaan di kalangan warga Gaza. Entah ini merupakan keberhasilan Hamas dalam mempersiapkan warga Gaza menghadapi keadaan seperti yang mereka alami dewasa ini atau memang ini sudah menjadi pemahaman mendarah daging bangsa Palestina. Apapun, yang jelas ini merupakan nilai mulia menurut ajaran Islam.



Dalam banyak hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sering menyebut-nyebut tentang orang-orang Syam. Wilayah Syam adalah suatu kawasan yang dewasa ini meliputi empat negeri yakni Palestina, Jordania, Suriah dan Lebanon. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyatakan bahwa pasukan yang terkonsolidasi dengan baik di akhir zaman keberadaannya bakal ada di wilayah Syam.

Seorang Muslim akan memiliki kesiapan apalagi kecintaan untuk mati syahid bilamana ia memahami kewajiban jihad di jalan Allah. Hanya mereka yang memuliakan kewajiban jihad-lah yang dapat memiliki kerinduan untuk mati syahid. Itulah sebabnya dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan betapa pentingnya setiap lelaki Mukmin bercita-cita untuk terlibat dalam perang di jalan Allah. Dan betapa besarnya bahaya bagi seorang Mukimin yang tidak pernah berperang di jalan Allah dalam hidupnya atau sekurangnya memancangkan cita-cita untuk berperang di jalan Allah dalam hidupnya.عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ

Dari Abu Hurairah ia berkata: bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Barangsiapa mati dan tidak pernah berperang (di jalan Allah) dan tidak pernah bercita-cita untuknya, maka ia mati dalam salah satu cabang kemunafikan.” (HR Muslim 3533)

Hadits di atas bukan berarti Islam menganjurkan ummatnya untuk bermental haus darah. Tetapi hadits tersebut mengarahkan seorang Muslim untuk menghayati betapa mahalnya ni’mat Iman dan Islam sehingga ia diharapkan siap mengorbankan segalanya demi menegakkan Islam hingga nyawanya, bilamana tuntutannya demikian.



Mengapa kebanyakan warga Gaza memperlihatkan kemantapan jiwa dalam situasi perang yang telah menelan korban hingga lebih 1200 nyawa dan lebih 5000 terluka? Tampaknya hal ini disebabkan karena nilai-nilai jihad di jalan Allah sudah cukup hebat tersosialisasi di antara kebanyakan warganya. Kesadaran bahwa upaya membebaskan diri dan tanah-airnya dari cengkeraman penjajahan Israel telah menyatu dengan panggilan jihad di jalan Allah. Kesadaran inilah yang sepatutnya kita teladani dari bangsa Palestina. Suatu bangsa yang telah mengajarkan dunia betapa mulianya hubbul-jihad wasy-syahadah (cinta jihad dan mati syahid).Saudaraku, inilah di antara pelajaran berharga di balik peristiwa mengenaskan yang terjadi di salah satu jengkal tanah suci, yakni Gaza. Tampaknya kebanyakan warga Gaza telah memahami bahwa kematian hanya akan datang sekali bagi setiap orang. Maka mereka berusaha untuk menjemputnya dengan seni kematian, yaitu mati mulia alias mati syahid. Artinya, bangsa ini telah lama meninggalkan penyakit wahan. Suatu penyakit yang menjangkiti kebanyakan manusia modern dewasa ini. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam:

[+/-] Selengkapnya...